Berusaha untuk Belajar bagaimana kita harus belajar dengan penuh kesabaran, kerja keras, cerdas dan Ihklas

  • Prestasi tiada Henti

    Prestasi Tiada Henti

    Semangat untuk menjadi guru adalah ketika muridnya berprestasi, mari kita saling berlomba untuk membuat prestasi bagi negeri tercinta ini

    Read More
  • ICT dalam Pembelajaran

    ICT Dalam Pembalajaran

    Dengan teknologi hidup lebih serasi, hidup lebih mudah dan bergairah, dengan Teknologi kita lebih mandiri

    Read More
  • Pendidikan Butuh Proses

    Pendidikan Aset Masa Depan

    Berbicara pendidikan tidak ada habisnya tat kala kita mengerti dan mengetahui manusia adalah sebagai pendiddik dan murid ayo kita belajar dan belajar

    Read More
  • Pembelajaran IPA yang Bermakna

    IPA Ilmu paling Asik

    IPA adalah Ilmu Paling Asyik itulah yang kurasakan semakin aku mempelajarinya semakin aku tertarik padanya, dan aku sekarang jatuh cinta, Bagaimna dengan Anda?

    Read More
  • Pendidikan Karakter

    Pendidikan Berkarakter

    Untuk memperbaiki Negeri Ini kita butuh anak yang berprestasi, berkarakter dan berakhlak mulia

    Read More
Home » » Fisika itu senangnya Praktek...Tidak Senengnya "Ngitang-Ngitung"

Fisika itu senangnya Praktek...Tidak Senengnya "Ngitang-Ngitung"

Senangnya jika kita melihat Anak bersemangat belajar di kelas. Namun semangat ini kadang masih kelihatan lokal saja, saat mereka melakukan hal yang mereka suka. (lihatlah senyuman Mas Kiki dalam foto ini)


Kemarin saat belajar Getaran Anak-anak saya ajak untuk mempraktekkan getaran dan saya suruh presentasi ke depan secara acak, mereka sanat antusias.Alhamdulillah dengan cara seperti ini hasilnya lebih baik pada indikatornya dapat tercapai hampir 90%.

Selanjutnya saya kasih soal berhubungan dengan menghitung salah satu besaran dalam getaran dan gelombang, Soal yang diberikan berhubungan dengan materi ayunan bandul dan dengan soal itu mereka agak paham dan dapat menyelesaikan soal yang ada. Ketika memberikan soal sambil saya demonstrasikan.

Selanjutnya ketika kembali ke masalah menghitung getaran yang ada dalam LKS berhubungan dengan soal cerita anak-anak menghadapi kendala. Dan setelah saya lihat pada sebagian besar siswa mereka ternyata kesulitan dengan matematikanya yaitu pembagian desimal atau pecahan. Dan tentunya masalah ini dialami guru fisika yang lain. Ketika saya konsultasikan kepada guru Matematika dan guru IPA yang lain ternyata kasusnya sama mereka belum "faseh"..perkalian dan pembagian dasar.

Untuk pembagian pecahan mungkin ini salah satu cara yang bisa saya lakukan yaitu cara manual.
0,25 : 5 caranya adalah dikalikan 100 semuanyya jadi 25 : 500 nah setelah itu baru di bagi secara manual dengan "poro gapit".
Untuk sementara ini cara di ataslah yang kelihatannya manjur bagi anak saya di bandingkan dengan bilanglangan perpangkatan. padahal dengan bilangan perpangkatan itu kan lebih mudahkan, itu bagi kita. (Maklum sekolah pinggiran)

Untuk mencoba memecahkan masalah ini saya mencoba untuk kembali menjadi Guru SD, seperti 5 tahun yang lalu, harus "sabar dan pelan-pelan", saya suruh maju kebanyakan anak yang tidak bisa.
Dan di kelas lainpun sama bahkan ada yang bilang :

"Senangnya IPA saat Praktek .. Tidak senengnya IPA saaat ngitang-ngitung?"

1..2..3...hii...(deni)

Sebenarnya saya berpikir ini kan materi SD kelas 4 jika ndak salah, dan diulang-ulang pada kelas atasnya. Sebenarnya siapa yang salah dengan permasalahan perkalian dan pembagian dasar ini mengapa mereka belum menguasai,apakah guru nya, Apakah kurikulumnya, atau semuanya??

Mungkin jika ada yang bisa memberikan solusi masalah saya silahkan share disini. Terimakasih.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbitkan oleh Mr-Widi

12 komentar:

Mr Widi mengatakan...

hampir teman2 sekolah lain juga sama... ! Yang jadi pertanyaan besar oleh guru Matematika SMP itu kenapa selama 6 tahun di SD kok mereka ndak hafal perkalian dasar..apakah terlalu banyak materi/kurikulum yang padat ..sehinga yang pokok ini dan mendasari matematika yang lain tidak fokus..permasalhannya karena mereka perkalian ndak hafal jadi malas hitung2an... wah inikan butuh solusi..

agusbg mengatakan...

saya bukan hanya fisika tetapi pelajaran yang ada itungannya buuencii hehe..

Mr Widi mengatakan...

Mas Agus trauma ya...kasihan..Dulu saya ndak suka Fisika..dulu ndak suka Matematika...tetapi karena kebutuhan dan keinginan jadi suka..apalagi jika ndak bisa mengerjakan soal olimpiade bareng Anak..Jadi penasaran..dan harus mencari jawaban.. Intinya Ada Motivasi diri Mas Agus..!

Tasril Ril mengatakan...

Seharusnya guru SD memangkas materi kurikulum yg terlalu banyak..dan memberikan materi perkalian dasar disetiap waktu masuk jam pelajaran matematika..dan siswa yg belum bisa harus dikelompokan dan diberikan bimbingan intensifdengan metode yg variatif. Sehingga setelah mereka tamat di SD nantinya bisa hafal perkalian dan pembagian..

Endang Wahyuningsih mengatakan...

Anak-anak SD sekarang banyak yang lulus SD dengan kemampuan matematika dan membaca yang sangat menyedihkan... bagaimana ya guru SDnya dulu?.. Apa kebanyakan murid dalam satu kelas?

Mulyati Rahman mengatakan...

Pengalaman saya ketika nagajarin pecahan, biar anak nyantholnya lama dulu saya menggunakan media gambar/seni dan mewarnai sehingga anak terkesan atau kartu dan pernah saya tulis PTKnya masuk finalis LKG 2008...jadi kalau solusi buat Pak Sla...met Widiantoro ya harus sabar pak..n kerjasama dengan guru mat sekolah panjenengan karena memang sangat terkait. Sebagai guru mat ketika saya nggak ngajar kelas 7 ketika awal pelajaran sering saya memberikan materi pemanasan bilangan bulat n pecahan seperti mencongak gitu sekitar 5 karena jangankan pecahan, penjumlahan pengungarangan juga sama kacaunya khususnya untuk tanda-2 yang berbeda..Mekaten pak. Mohon maaf nggak bisa memberi solusi yang baik...Ini link di blog saya

Jaitoe Rochman mengatakan...

cocok, ini yang perlu perjuangan bagi para guru fisika yang sarana lab ipa nya tidak komplit ples tidak adanya tenaga laboran. Tapi, janganlah patah semangat wahai kawan para guru fisika.

amaq aziz mengatakan...

asik bener, pak. tinggal bikin PTK saja. sukses ya

budies mengatakan...

Halah.. pas lagi serius baca tulisan "poro gapit" jadi ketawa...karena sudah lama gak dengar istilah itu
salam pendidikan dari kalimantan tengah

Anonim mengatakan...

Ikut nimbrung pak....
kalo saya lihat artikel ini sangat bagus untuk mengembalikan khitoh IPA sebagai penunjuk fenomena alam, bukan manifestasi angka-angka matematis semata. tapi mohon maaf sebelumnya pak, kalau melihat gambar terakhir yang 1... 2... 3... hi2k.... itu, saya melihat ada sedikit kejanggalan dalam hal analisis content (isi/konsep) pak... bukannya ketika praktik ayunan (bandul) sederhana tidak boleh menggunakan sudut yang besar? ini harus dicermati betul.... jangan hanya tujuannya mau nenunjukkan fenomena malah yang terjadi salah konsep (miskonsepsi) dalalm bereksperimen.... semoga ini menjadi pelajaran kita semua. pembelajaran IPA (Fisika) tidak melulu pada aspek pedagogy saja, menelisik riset dari Shulman bahwa sains (IPA) itu menuntut PCK (Pedagogical Content Knowledge). Pedagogi harus betul dan menyenangkan, isi (konsep) materi yang betul supaya knowledge (pengetahuan) dapat dibangun....
Orang yang peduli dengan pendidikan sains (IPA)
Salam kenal
ASM

Unknown mengatakan...

Salam kenal, bagus-bagus..., melalui blog ini saya menginformasikan blog yang saya kelola silakan mampir http://pcahyono.blogspot.com/
Salam kreatif...

Unknown mengatakan...

@Anonim terimkasih... masukkannya

Poskan Komentar Anda di sini dengan baik dan sopan

Sangat kami tunggu komentarnya dengan dengan cara klik tanda panah open ID atau tulis Nama dan alamat URL/Website/Gogle + Anda (jika punya) jika tidak kosongkan saja. Tunggu konvirmasi persetujan dari Admin.

Popular Posts

 
Support : Beranda |
| Copyright © 2009. GURU IPA PATI - All Rights Reserved
Template Modify Mr.Widi | mastemplate
Proudly powered by Blogger Team