Berusaha untuk Belajar bagaimana kita harus belajar dengan penuh kesabaran, kerja keras, cerdas dan Ihklas

  • Prestasi tiada Henti

    Prestasi Tiada Henti

    Semangat untuk menjadi guru adalah ketika muridnya berprestasi, mari kita saling berlomba untuk membuat prestasi bagi negeri tercinta ini

    Read More
  • ICT dalam Pembelajaran

    ICT Dalam Pembalajaran

    Dengan teknologi hidup lebih serasi, hidup lebih mudah dan bergairah, dengan Teknologi kita lebih mandiri

    Read More
  • Pendidikan Butuh Proses

    Pendidikan Aset Masa Depan

    Berbicara pendidikan tidak ada habisnya tat kala kita mengerti dan mengetahui manusia adalah sebagai pendiddik dan murid ayo kita belajar dan belajar

    Read More
  • Pembelajaran IPA yang Bermakna

    IPA Ilmu paling Asik

    IPA adalah Ilmu Paling Asyik itulah yang kurasakan semakin aku mempelajarinya semakin aku tertarik padanya, dan aku sekarang jatuh cinta, Bagaimna dengan Anda?

    Read More
  • Pendidikan Karakter

    Pendidikan Berkarakter

    Untuk memperbaiki Negeri Ini kita butuh anak yang berprestasi, berkarakter dan berakhlak mulia

    Read More
Home » » Ibumu bukan Pembantumu Anakku???

Ibumu bukan Pembantumu Anakku???

Tadi pagi sebelum mengajar ada ibu-ibu curhat sambil meneteskan air mata dengan tingkah laku anak perempuannya di rumah yang merepotkan orang tuanya, belum bisa mandiri, dan hanya selalu memegang HP merahnya sms tiada hentinya, sambil menyanyi-menyanyi dengan headset di kupingnya, nonton TV dan jarang belajar di rumah.

Dan kebetulan saya melihat kondisi anaknya sendiri memang wajar jika ibunya menangis memang kebangetan dengan kondisi di rumah tidak ada mesin cuci, mohon maaf "celana dalam pinknya" juga disuruh mencuci ibunya. Padahal anak tersebut kan sudah haid bisa di bayangkan bukan?. Ketika ibunya mengepel dia hanya enak-enak menyanyi di depan rumah sambil bersms ria. Dan tentunya masih banyak yang lainnya.

Anak SMP kelas IX memang tentunya masih remaja, namun harusnya sudah mampu untuk mengurusi diri sendiri minimal untuk mencuci baju, membantu memasak, menyapu dan pekerjaan rumah yang bisa ringan dan tidak membutuhkan waktu yang banyak.
Permasalahan di atas tentunya tidak hanya dialami oleh ibu tersebut, mungkin banyak ibu yang mengalaminya. Kemandirian anak SMP untuk mengurus dirinya masih dirasa kurang, memang cukup memprihatinkan.

Sehingga kita di sekolah tidak boleh tingal diam bukan, dengan begitu memang benar kata orang guru tidak hanya mengajar namun memang harus mendidik dengan memberikan pesan moral misalnya dengan bercertita masa lalu kita, bagaimana kondisi orang tua kita dan lain sebagainnya, sehingga dapat menggugah semangatnya.

Sebagai Contoh misalnya dengan bermain peran dalam pelajaran bahasa indonesia, atau bahkan bisa membuat film walau hanya dengan lewat HPnya, dan filmnya dibuat dalam kondisi di rumahnya sehingga dengan hal ini akan lebih bermakna dengan hanya memberi nasehat dengan kata-kata. Karena mereka akan merasa memiliki tanggung jawab dengan apa yang dibuat dari filmnya itu.

Permasalahan di atas tentunya semta-mata bukan hanya kesalahan anaknya, semunya juga tak lepas juga bagaimna orang tua dalam mendidik putra-putrinya, mungkin orang tua kurang memberikan kepercayaan penuh untuk mereka. Sebagai contoh ketika anaknya sudah mencuci celana dan kurang bersih, mereka membilasnya kembal di hadapannya sehingga anak merasa tidak mampu dan mereka merasa ogah untuk mengulanginya.

Jadi ingat Ketika kita saya dulu masih SMP saya dulu masih teringat dengan perlakuan kakak saya dengan perkataanya ,
"Jika tidak mencuci baju sendiri ya sudah silahkan pakai baju yang kotor!",
Sehingga dengan terpaksa dan menjadi biasa untuk mencuci baju sendiri. Dengan membiarkan baju masih kotor saya merasa malu karena cucian saya belum bersih dan merasa malu untuk menggunakan baju kotor kita jadi berusaha untuk mencucui lebih bersih dikemudian harinya.
Dengan begini jika Anda merasa sebagai anak SMP tentunya harus belajar dengan hal yang dianggap kecil seperti ini bukan, karena ingat belajar yang besar itu dari mualai yang kecil.

Sehingga kita harus berkampanye dari sekarang sebagai guru buat anak didiknya

"Jangan Jadikan IBUMU sebagai PEMBANTUMU Anakku, Namun jadikan "IBUMU sebagai salah satu jalan menuju SURGAMU"

Dan kita sebagai guru tentunya tidak berputus asa untuk selalu mengingatkan, atau memberikan peluang dan memberikan kepercayaan bahwa mereaka juga mampu untuk mandiri dan tentunya komunikasi dengan orang tua itu juga menjadi solusi untuk mendidik anak didik kita.
Mohon maaf jika salah-salah ketik...tergesa-gesa saking pinginya posting ini untuk ibu yang nangis tadi..!
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbitkan oleh Mr-Widi

2 komentar:

Ainimalia mengatakan...

saya tak ikut kapanye pak widi,,, keep writing..

Mr Widi mengatakan...

Iya bu..Ayo kampanye...! kasihan Ibu-ibu...karena ibu saya itu memiliki 8 orang anak jadi tahu susahnya bagaimna mendidik anaknya.. dan bapak meninggal pada waktu saya masih kecil.. Ayo Sayangi ibumu..!

Poskan Komentar Anda di sini dengan baik dan sopan

Sangat kami tunggu komentarnya dengan dengan cara klik tanda panah open ID atau tulis Nama dan alamat URL/Website/Gogle + Anda (jika punya) jika tidak kosongkan saja. Tunggu konvirmasi persetujan dari Admin.

Popular Posts

 
Support : Beranda |
| Copyright © 2009. GURU IPA PATI - All Rights Reserved
Template Modify Mr.Widi | mastemplate
Proudly powered by Blogger Team