Kembali lagi ke permasalahan sekarang Ada masalahkah jika Buku lKS di Cabut, mungkin bermasalah bagi ereka yang selalu bergantung dengan LKS dan menggunakaannya sebagai patokan untuk mengajar, namun tidak juga menjadi masalah bagi mereka yang mampu mensikapi dengan bijak dan kreatif, dengan kata lain banyak jalan menuju roma begitu juga dengan hasil belajar yang memang membutuhkan sebuah proses yang panjang tidak instan, dan semuanya tadi tergantung siapa dan bagaimna mensikapinya. Dan kembali kepada pribadi guru masing-masing dalam menggunakan buku LKS jika kemanfaatannya lebih sedikit dibanding dengan kerugiaanya ya setujulah di hapus. namun jika sebaliknya ya sebaiknya dipertahankan.
Berusaha untuk Belajar bagaimana kita harus belajar dengan penuh kesabaran, kerja keras, cerdas dan Ihklas
-
Prestasi tiada Henti
Prestasi Tiada Henti
Semangat untuk menjadi guru adalah ketika muridnya berprestasi, mari kita saling berlomba untuk membuat prestasi bagi negeri tercinta ini
Read More -
ICT dalam Pembelajaran
ICT Dalam Pembalajaran
Dengan teknologi hidup lebih serasi, hidup lebih mudah dan bergairah, dengan Teknologi kita lebih mandiri
Read More -
Pendidikan Butuh Proses
Pendidikan Aset Masa Depan
Berbicara pendidikan tidak ada habisnya tat kala kita mengerti dan mengetahui manusia adalah sebagai pendiddik dan murid ayo kita belajar dan belajar
Read More -
Pembelajaran IPA yang Bermakna
IPA Ilmu paling Asik
IPA adalah Ilmu Paling Asyik itulah yang kurasakan semakin aku mempelajarinya semakin aku tertarik padanya, dan aku sekarang jatuh cinta, Bagaimna dengan Anda?
Read More -
Pendidikan Karakter
Pendidikan Berkarakter
Untuk memperbaiki Negeri Ini kita butuh anak yang berprestasi, berkarakter dan berakhlak mulia
Read More
8 komentar:
ya di kabupaten saya ada LKS yang dicetak bersama, tapi gak serta merta guru2 memakainya, karena itu tergantung kebutuhan dan kreatifitas guru saja ya
saya rasa tidak akan ada masalah... tentu gurunya yang harus kreatif, karena LKS bagi sebagian guru sebagai bisnis juga (karena saya punya teman guru seperti itu)..
@agusbg Memnag tidak ada masalah Bapak untuk guru.. kadang yang jadi masalah jika LKS itu dibuat MGMP yang uangnya untuk kegiatan MGMP
Dilematis juga ya pak. Sbtulnya banyak guru2 kreatif dinegeri qt, tapi kl ga didukung dg sarpras yg memadai ttp aja ga tertuang ide kreatifnya. PR bt negeri qt.
@rusydi hikmawan Iya pak rusdi di Kap Pati khusunya IPA juga menggunakan LKS dari kabupaten hasil karya guru-guru IPA kab pati..sayang jika tidak digunakan karena sudah menjadi pengemabngan di tingkat kabupaten.. kadang jika membuat sendiri belum tentu kwalitas lebih bagus dari yang dibuat oleh tim..
Setuju sekali, saya tidak pernah memakai LKS, saya buat sendiri modul2 modul / hand out untuk siswa. Di daerah saya LKS lahan bisnis, 2 ribu per exp dijual 6 ribu, bahkan ada MGMP yang bisa piknik ke BALI, dari keuntungan jualan LKS...
saya pribadi lebih memilih dan sangat setuju jika buku LKS dihapuskan..
karena selain memberatkan siswa buku lks juga tidak membentuk guru kreatif..
materi yang sudah dirangkum membuat banyak guru dengan mudah hanya menggunakan referensi lks itu saja
@guru honor tapi kebanyakan guru juga merasa terbantu saat guru tidak memiliki bahan yang cukup banyak dan kehabisan materi atau untuk pengayaan ..bagaimana dengan pendapat ini ?
Poskan Komentar Anda di sini dengan baik dan sopan
Sangat kami tunggu komentarnya dengan dengan cara klik tanda panah open ID atau tulis Nama dan alamat URL/Website/Gogle + Anda (jika punya) jika tidak kosongkan saja. Tunggu konvirmasi persetujan dari Admin.